Gejala Kekurangan Magnesium (Mg)
1. Umumnya daun menguning sering dijumpai pada daun-daun pelepah tua karena Mg
dapat bergerak dari daun tua ke daun muda.
Gejala awal adalah timbulnya warna hijau kekuningan yang berubah menjadi warna
pucat kekuningan dibagian ujung lembaran daun yang berumur lebih tua, terutama yang
langsung terkena cahaya matahari.
dapat bergerak dari daun tua ke daun muda.
Gejala awal adalah timbulnya warna hijau kekuningan yang berubah menjadi warna
pucat kekuningan dibagian ujung lembaran daun yang berumur lebih tua, terutama yang
langsung terkena cahaya matahari.
2. Pada kondisi yang semakin berat, warna daun berubah menjadi coklat kekuningan
sampai kuning cerah dan akhirnya mengering.
sampai kuning cerah dan akhirnya mengering.
3. Bagian-bagian daun yang menunjukkan gejala klorosis pada tahap berikutnya mungkin
akan diinvasi oleh jamur sekunder (misalnya Pestalotiopsis gracillis) yang menimbulkan
warna ungu pada pinggiran dan ujung lembaran daun.
akan diinvasi oleh jamur sekunder (misalnya Pestalotiopsis gracillis) yang menimbulkan
warna ungu pada pinggiran dan ujung lembaran daun.
4. Sifat yang khas dari kekurangan Mg adalah adanya pengaruh dari perlindungan. Anak
daun yang terlindung dari sinar matahari warnanya tetap hijau walaupun kekurangan Mg.
daun yang terlindung dari sinar matahari warnanya tetap hijau walaupun kekurangan Mg.
5. Faktor curah hujan berpengaruh pada munculnya gejala kekurangan Mg.
Pada tahun dengan curah hujan relatif rendah gejala defisiensi Mg kurang tampak dan
pada tahun dengan curah hujan tinggi gejala kekurangan Mg terlihat jelas.
Pada tahun dengan curah hujan relatif rendah gejala defisiensi Mg kurang tampak dan
pada tahun dengan curah hujan tinggi gejala kekurangan Mg terlihat jelas.
Penyebab Kekurangan Magnesium
1. Kadar Mg tertukarkan (exchangeable) dalam tanah sangat rendah (< 0,2 cmol/kg)
Sifat antagonisme diantara unsur hara dimana ketersediaan unsur hara Magnesium
dengan Kalium.
Sifat antagonisme diantara unsur hara dimana ketersediaan unsur hara Magnesium
dengan Kalium.
2. Pemberian unsur hara lain yang terlalu berat, terutama Nitrogen dan Kalium.
Minimalnya tindakan pengawetan tanah mengingat unsur hara Mg mudah tercuci.
Minimalnya tindakan pengawetan tanah mengingat unsur hara Mg mudah tercuci.
3. Tanaman kelapa sawit ditanam pada tanah bertekstur ringan (pasir) dan bersifat masam
yang lapisan tanah atasnya sudah tererosi. Pada tanah yang berat (liat) umumnya
kandungan Magnesium cukup tinggi.
yang lapisan tanah atasnya sudah tererosi. Pada tanah yang berat (liat) umumnya
kandungan Magnesium cukup tinggi.
4. Pemupukan Mg tidak mencukupi untuk mendukung produktivitas tanaman yang tinggi
atau tanaman yang tumbuh pada tanah dengan kandungan Mg yang sangat rendah.
atau tanaman yang tumbuh pada tanah dengan kandungan Mg yang sangat rendah.
5, Bahan induk tanah, dengan bahan induk granit dan kwarsa mengandung unsur
Magnesium yang rendah.
Magnesium yang rendah.
Pencegahan Kekurangan Magnesium
Mengatur keseimbangan antara Mg dan K. Ketidakseimbangan tersebut terjadi pada tanaman kelapa sawit yang tumbuh di tanah yang berkadar Ca tinggi (misal tanah-tanah vulkanis).
Perlakuan Pada Tanaman Kekurangan Mg
Pada tanah-tanah bereaksi masam, Dolomit dapat digunakan untuk keperluan pupuk Mg secara rutin. Akan tetapi jika defisiensi Mg dijumpai sangat nyata maka pemupukan dengan dosis 2-3 kg Kieserit/pokok/tahun mungkin diperlukan. Respon tanaman terhadap pupuk Mg dapat ditingkatkan jika kepada tanamannya juga diberikan janjang kosong terutama jika tanah lapisan atas sudah tererosi.
INFO &PEMASARAN HP/WA :
085265918610
PT. PANJIWIRA
PRODUSEN DOLOMITE, KAPUR PERTANIAN & CALCIUM CARBONATE
Gudang
Jl. Raya Medan - Tj. Morawa Km. 14,1
Tanjung Morawa, DeliSerdang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar