Jumat, 08 Februari 2019

TEKNIK PENYUBURAN TANAH

TEKNIK PENYUBURAN TANAH


Tanah yang subur adalah tanah yang apabila ditanami tumbuhan/tanaman bisa memberikan hasil yang banyak berupa produksi daun, batang, buah atau umbi. Guna mencapai tujuan tersebut maka tanah yang dijadikan lahan usaha perlu

ada upaya agar tanah tersebut subur dalam jangka waktu yang tidak terbatas 

dan berkelanjutan. Ada beberapa macam cara untuk menyuburkan tanah.


Pada tanah yang banyak mengandung liat (tanah liat)

Jenis tanah ini banyak mengandung makanan tapi sayang tidak bisa dimakan oleh tumbuhan karena kekurangan kadar oksigen (O2). Untuk menanggulanginya yaitu mengupayakan agar tersedia O2. Caranya adalah dengan memberikan : kompos, bokashi pupuk kandang arang, atau bahan organik lainnya sehingga tanah menjadi gembur.


Pada tanah yang berpasir atau tanah yang banyak mengandung pasir

Jenis tanah ini adalah sulit mengikat air, cepat kering dan merana. Adapun cara mengatasi tanah seperti ini adalah dengan menambahkan bahan organic seperti : kompos, bokashi pupuk kandang, pupuk organik daun hijau yang mudah busuk ditambah dengan kotoran hewan, tanah dan air dengan perbandingan 1: 1: 1: 1, simpan didalam drum dan biarkan selama 3 minggu.




Pada tanah yang banyak mengandung kapur

Jenis tanah ini memiliki keasaman yang tinggi, mudah longsor, makanan mikronya kurang tersedia (contoh : zat besi, seng, tembaga). Untuk mengatasi jenis tanah seperti ini adalah dengan memberikan pupuk kompos, dan dedaunanyang hijau apalagi bila dedaunannya jenis tanaman yang berbunga kupu-kupu seperti kacang-kacangan, johar, turi, dll. Dan untuk menurunkan tingkat keasaman dilakukan dengan cara memberikan pupuk yang mengandung belerang.



Tanah yang bersifat asam

Tanda-tanda tanah yang bersifat asam bila di sawah warna air kuning berkarat, bila di darat suka ditumbuhi alang-alang, haredong (sunda)/ sedudu, bila ditanami jagung buah jagungnya menguning dan bila ditanami kacang tanah tidak ada buah yang berenas. Apabila menemukan tanah seperti ini keasamannya (pH) berkisar antara 3 – 5. Dengan demikian pHnya harus disesuaikan dahulu sesuai dengan keinginan tanaman. Untuk mengatasi masalah tanah seperti ini ada banyak cara diantarnya :

a. Tanah dijemur.

    Tanah dicangkul, dibajak. Tanah yang berupa bongkahan dibiarkan terjemur 

    oleh sinar matahari selama 2 minggu.

b. Diberi arang sekam.

    Tanah ditaburi arang sekam selanjutnya dicangkul hingga arang tersebut 

     bercampur dengan tanah.

c. Memperbaiki tata udara dalam tanah.

   Tanah diolah kemudian dibuat parit-parit untuk menghindari genangan air dan  

   pada tanah gambut dibuat memanjang dengan jarak 25 m agar terjadi    

   pencucian dan yang asam 

    mengalir.

d. Menambahkan pupuk organik.

    Dengan menambah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan yang banyak, maka 

    secara bertahap pH tanah akan berangsur-angsur naik atau dengan kata lain keasaman 

    berkurang secara bertahap.



e. Pengapuran .

    Untuk menurunkan tingkat keasaman atau menaikkan pH dapat ditaburkan Kapur 

    Pertanian (Calcium Carbonate/CaCO3) di atas tanah yang sudah dicangkul kemudian 

    dicangkul kemudian diaduk dengan tanah, apabila sudah tercampur kapur pertanian 

    dengan tanah siram dengan air dapat pula denga air hujan, biarkan 10 sampai 15 hari, 

    baru ditanam. 

    Untuk penambahan jumlah kapur dapat dilakukan dengan cara perhitungan berikut :

    Bila diketahui pH tanah kita 4,5. 

    Tanah  yang pH yang kita inginkan 6, maka

                       (6 – 4.5) x 2000 kg/ha Dolomite Halus = 3000 kg/ha

    Kapur Dolomite Halus pada selisih pH 1.5 maka diperoleh pemberian kapur pertanian 

    3ton/Ha Dolomite Halus

 

1.Tanah Gambut

Tanah ini kaya akan zat organik namun belum bisa dijadikan makanan oleh tumbuhan

karena belum terurai dan pHnya rendah atau asam. Sirkulasi udara yang kurang baik

sehingga bakteri tidak bisa bekerja secara maksimal. Pada tanah yang seperti ini hanya

beberapa jenis tanaman saja yang dapat hidup seperti karet. Cara mengatasi jenis tanah

yang seperti ini :


a. Memberikan kompos dari pupuk kandang, arang atau bokashi pupuk kandang arang.

b. Membuat tali parit atau parit sebanyak mungkin.

c. Memberikan kultur campuran mikro organisme yang menguntungkan

d. Memberikan bakteri yang berasal dari limbah yang mengandung banyak protein 

    seperti : limbah tahu, darah, atau ikan busuk.




2. Tanah podsolik merah kuning.

Tanah ini banyak terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Cara mengatasi jenis tanah seperti ini dengan cara :

a. Memberikan bahan organic berupa kompos yang banyak.

b. Menutup tanah atau memberi mulsa pada setiap tanaman sehingga lapisan atas tanah 

    akan terlindungi dari erosi ketika hujan.

c. Memberikan bakteri yang menguntungkan


KESIMPULAN DARI TEKNIK PENYUBURAN TANAH INI ADALAH :

1. Memberikan bahan organic berupa kompos atau bokashi hal mutlak perlu 

    dilakukan untuk menyuburkan tanaman.

2. Menjaga ekosistem kehidupan didalam tanah membuat tumbuhan tumbuh secara 

    optimum.

3. Mengatur tata udara dan air untuk membantuk menyuburkan tanah.

4. Sasaran perbaikan ditujukan kepada fisik, kimia dan biologi tanah.



PT. PANJIWIRA SURYA MANDIRI

Info dan Pemasaran : 085265918610


Tidak ada komentar:

Posting Komentar